Septianingrum, Lesti and Wahyu Nariendra, Pradhana and Kumala Dewi, Nurlaela (2021) ANALISIS BERTHING TIME PADA PT. ATHOTAMA LAPORAN KERJA PRAKTIK ( KP.13.18.21.29 ). [Experiment]
Text
2. BAB I _LESTI SEPTIANINGRUM.pdf Download (72kB) |
Abstract
KESIMPULAN DAN SARAN 4.1. Kesimpulan Berdasarkan hasil dari pembahasan dari bab-bab sebelumnya, penjelasan mengenai analisis berthing proses kapal pada PT. Athotama dari mulai data tersebut didapatkan hingga data tersebut diolah dengan metode fishbone. Maka dapat disimpulkan sebagai berikut : 1. Terdapat lima kapal yang berthing pada Pelabuhan Tanjung Priok dibulan maret hingga bulan mei. Yang pertama M.V. EMMA memiliki berthing time keseluruhan selama 1178 menit dengan effective time selama 240 menit. Sehingga efektif berthing time dari kapa lemma adalah 20%. Idle time pada M.V. EMMA sebesar 875 menit, ini terjadi karena kapal menunggu antrian untuk sandar. Yang kedua yaitu BBC ILLINOIS, memiliki berthing time keseluruhan selama 2328 menit dengan effective time selama 500 menit. Sehingga efektif berthing time dari kapal BBC ILLINOIS adalah 12%. Idle time pada BBC ILLINOIS sebesar 2903 menit. Yang ketiga yaitu LCT. NIAGA SAMUDERA 18 VOY, memiliki berthing time keseluruhan selama 9750 menit dengan effective time selama 534 menit. Sehingga efektif berthing time dari kapal LCT. NIAGA SAMUDERA 18 VOY adalah 5%. Idle time pada LCT. NIAGA SAMUDERA 18 VOY sebesar 8843 menit. Yang keempat yaitu M.V. TEOS, memiliki berthing time keseluruhan selama 1629 menit dengan effective time selama 55 menit. Sehingga efektif berthing time dari kapal M.V. TEOS adalah 3%. Idle time pada M.V. TEOS sebesar 1254 menit. Dan yang terakhir yaitu M.V. O.T.IDEEAL, memiliki berthing time keseluruhan selama 1180 menit dengan effective time selama 200 menit. Sehingga efektif berthing time dari kapal M.V. O.T.IDEEAL adalah 17%. Idle time pada M.V. O.T.IDEEAL sebesar 443 menit. 44 2. Berdasarkan data yang didapatkan bahwa kenadala yang dihadapi adalah menunggu antrian kapal untuk sandar karena beberapa kapal menunggu untuk sandar lebih dari 24 jam untuk dapat sandar ke dermaga. Selain itu pada kondisi covid-19 kapal diharuskan untuk karantina terlebih dahulu dan anak buah kapal harus diperiksa kondisi kesehatannya. Yang terakhir adalah kapal harus menunggu surat dan perizinan untuk kembali berlayar . 4.2. Saran Berdasarkan kendala yang dihadapi yang pertama adalah menunggu antrian kapal untuk sandar, sebaiknya mempercepat bongkar muat dan mempercepat surat perizinan kapal untuk berlayar Kembali. Karena apabila ada satu saja kapal yang telat, maka akan berpengaruh dengan kapal selanjutnya. Untuk bongkar muat barang, sebaiknya menggunakan tenaga kerja yang aktif dan dalam usia produktif. Agar proses bongkar muat juga lebih cepat, selain itu sebaiknya perusahaan mengatur jumlah waktu kerja agar tiap tenaga kerja tidak melebihi jam kerjanya dan tidak lelah. Pada alat bongkar muat sebaiknya dirawat dengan rutin, agar tidak terjadinya kerusakan dan melambatnya kinerja mesin.
Item Type: | Experiment |
---|---|
Subjects: | H Social Sciences > HE Transportation and Communications |
Depositing User: | Unnamed user with email [email protected] |
Date Deposited: | 15 Jun 2022 07:53 |
Last Modified: | 15 Jun 2022 07:53 |
URI: | http://eprint.ulbi.ac.id/id/eprint/1094 |
Actions (login required)
View Item |