Elis, Nindy and Wahyu Nariendra, Pradhana and Syafrianita, Syafrianita (2020) ANALISIS BONGKAR MUAT BARANG PERIODE BULAN JULI SAMPAI AGUSTUS PADA PT. KRAKATAU BANDAR SAMUDERA ( KP.13.17.20.29 ). [Experiment]
Text
b. BAB I.pdf Download (336kB) |
Abstract
KESIMPULAN DAN SARAN 4.1 Kesimpulan Berdasarkan analisis bongkar muat barang dengan menggunakan metode fishbone, maka dapat diperoleh kesimpulan sebagai berikut: 1. Hasil bongkar muat yang kurang dari target bukan berarti target tidak tercapai. Pada umumnya, permasalahan tidak tercapainya target bongkar muat barang pada data laporan harian terjadi karena adanya 3 kemungkinan, seperti : - Terjadinya keterlambatan saat proses bongkar muat barang yang disebabkan oleh mesin rusak dan harus diperbaiki ditengah kegiatan bongkar muat barang sehingga waktu terbuang, metode dengan kegiatan yang dilakukan secara manual dan gangguan cuaca sehingga tidak sesuai dengan target perusahaan, material rusak karena lamanya proses pengiriman, serta keterlambatan supir dan operator alat berat pada man power. - Muatan yang akan dibongkar sudah habis, - Target perusahaan lebih besar dari muatan yang akan dibongkar. 2. Sebelum kegiatan bongkar muat berlangsung, pihak perusahaan dan pihak pemilik barang melakukan MOU yang disesuaikan dengan keinginan dari pihak pemilik barang serta aturan, ketentuan dan kesanggupan perusahaan untuk proses bongkar muat barang yang sudah ditetapkan berdasarkan jenis dan berat barang karena setiap muatan berbeda jenis alat beratnya dan ketersediaan alat yang ada. Tetapi target bongkar muat barang tidak tercapai terjadi karena hasil MOU dari kedua belah pihak dengan kegiatan dilapangan tidak sesuai dengan yang diinginkan. 3. Faktor 4M sangat mempengaruhi proses bongkar muat barang, seperti : - Alat-alat berat, dari informasi ketersediaan alat yang baik agar tidak ada kegiatan yang dilakukan secara manual, perbaikan kendaraan secara rutin, jumlah alat berat yang mencukupi, pemilihan alat berat yang baik 2 dan sesuai dengan kondisi cuaca pada perusahaan, sehingga proses bongkar muat barang menjadi lancar serta target perusahaan tercapai. - Faktor Method, mengurangi kegiatan bongkar muat barang yang dilakukan secara manual, dan memastikan kesesuaian kegiatan dilapangan dengan surat perjanjian atau MOU yang dilakukan oleh pihak perusahaan dan pemilik barang. - Faktor Material, dengan menjaga kualitas material agar kualitas tidak menurun dan tidak rusak sehingga mudah di angkut saat proses bongkar muat barang. - Faktor Man Power, dengan meningkatkan kualitas pegawai, perusahaan dapat melakukan proses bongkar muat barang dengan baik, karena kurangnya ketelitian, keterlambatan yang terjadi saat proses bongkar muat barang seharusnya dapat dihindari di PT. Krakatau bandar Samudera. 4.2 Saran Berdasarkan pada penulisan laporan Kerja Praktik ini ada beberapa saran yang diajukan yaitu : 1. Penelitian dilakukan pada saat kondisi new normal, kegiatan kerja praktik dilakukan secara online sehingga informasi yang didapatkan terlalu sedikit dan berbeda dengan sistem yang diterapkan pada kondisi biasanya. 2. Penelitian dapat ditingkatkan sampai tahap perencanaan untuk pengembangan lebih lanjut secara mendetail, dan metode fishbone dapat dianalisis lebih dalam untuk mengetahui sebab akibat permasalahan sehingga permasalahan tersebut dapat dihilangkan dan diketahui solusinya. 3. Saran untuk PT. Krakatau Bandar Samudera adalah melatih mahasiswa-mahasiswi yang melakukan kerja praktik melalui keikutsertaan proyek-proyek kerja yang ada. 4. Saran untuk Prodi Manajemen Transportasi yaitu agar mahasiswa lebih diarahkan untuk melakukan kerja praktik dalam situasi penerapan kebiasaan baru.
Item Type: | Experiment |
---|---|
Subjects: | H Social Sciences > HE Transportation and Communications |
Depositing User: | Unnamed user with email [email protected] |
Date Deposited: | 21 Jun 2022 06:38 |
Last Modified: | 21 Jun 2022 06:38 |
URI: | http://eprint.ulbi.ac.id/id/eprint/1202 |
Actions (login required)
View Item |