Tumbas, Andriani and Kumala Dewi, Nurlaela and Syafrianita, Syafrianita (2021) ANALISIS EFEKTIVITAS TRUK MENGGUNAKAN METODE OVERALL EQUIPMENT EFFECTIVENESS (OEE) DAN SIX BIG LOSSES (STUDI KASUS USAHA KAYU DOLGEN) TUGAS AKHIR (TA.13.18.21.5). Masters thesis, STIMLOG INDONESIA.
Text
Chapter1.doc.pdf Download (241kB) |
Abstract
ABSTRAK Usaha kayu dolgen merupakan salah satu usaha dalam pengiriman bahan mentah kayu dolgen yang terletak di desa Bani-Bani, kabupaten Malaka, Nusa Tenggara Timur. Usaha kayu dolgen ini dilakukan dengan mengirim kayu ke pabrik di Jawa sesuai dengan permintaan. Dalam memenuhi permintaan pabrik dilakukan penebangan kayu lalu diangkut dan dikirim menggunakan truk ke pelabuhan Atapupu sebelum di kirimkan menggunakan ekspedisi laut. Dalam proses pengiriman dari lokasi penebangan (hutan) ke lokasi penampungan digunakan truk dalam pengangkutannya, dimana dalam sekali pengangkutan bisa mencapai 3 sampai 4 rit dalam sehari. Hal ini disebabkan karena dalam proses pengirimannya banyak mengalami masalah baik dari truk itu sendiri, manusia sebagai operator dan lingkungan atau lokasi yang dilalui, sehingga pengiriman menjadi lama dan truk sebagai sarana angkut mengalami kerusakan yang tak terduga salah satunya menyebabkan kecepatan truk menurun. Penelitian ini bertujuan untuk menghitung nilai OEE (Overall Equipment Effectivenes) dan Six Big Losses dari truk, sehingga dapat diketahui kerugian terbesar yang ditimbulkan oleh truk pengiriman kayu, dan dapat mencari solusi perbaikan dari masalah tersebut. Berdasarkan perhitungan nilai rata-rata Overal Equipment Effectivenes truk di Usaha Kayu Dolgen yaitu sebesar 64,04% dengan avaibility sebesar 86,75%, performance sebesar 7,22%, quality sebesar 100%. Hasil perhitungan Six Big Losses masing-masing yaitu equipment failure losses sebesar 9,94%, set-up & adjustment losses sebesar 2,83%, idling & minor stoppages losses sebesar 5,25%, reduced speed losses sebesar 6,03%, defect & rework losses sebesar 0% dan reduced yield losses sebesar 0%. Dari nilai ini dapat dilihat bahwa faktor losses terbesar yaitu equipment failure losses, idling & minor stoppages losses dan reduced speed losses. Untuk meminimalisir terjadinya breakdown dan downtime maka perlu adanya sistem penjadwalan perawatan yang baik guna mencegah terjadinya kerusakan mesin. Mean Time Between Failure (MTBF) dan Mean Time to Repair (MTTR) adalah salah satu metode sebagai acuan untuk menetapkan jadwal perawatan yang efektif. Oleh karena itu, diperlukannya tindakan preventive maintenance agar dapat meningkatkan kinerja dari perusahaan, dari hasil analisa didapatkan total nilai Mean Time Between Failure (MTBF) 203,54 jam dan Mean Time to Repair (MTTR) 24,12 jam. Penetapan penjadwalan preventive maintenance dapat dilakukan dengan interval waktu 1 minggu sekali untuk aktivitas truk. Kata Kunci : OEE (Overall Equipment Effectivenes), Six Big Losses, Truk
Item Type: | Thesis (Masters) |
---|---|
Subjects: | H Social Sciences > HE Transportation and Communications |
Depositing User: | Unnamed user with email [email protected] |
Date Deposited: | 01 Aug 2022 07:22 |
Last Modified: | 01 Aug 2022 07:22 |
URI: | http://eprint.ulbi.ac.id/id/eprint/1456 |
Actions (login required)
View Item |