Jafar, Kaesar Rifqi and Arrifen, Afferdhy and Siswanto, Budi Nur (2018) Analisa Rantai Pasok Komoditas Karet DiKecamatan Tulung Selapan Kabupaten Ogan Komering Ilir (16114025). Diploma thesis, STIMLOG INDONESIA.
Text
BAB I OKE BOLEH.pdf Download (109kB) |
Abstract
ABSTRAK Istilah rantai nilai (value chain) mengambarkan cara untuk memandang suatu perusahan sebagai rantai aktivitas yang mengubah input menjadi output yang bernilai bagi pelanggan. Analisis rantai nilai (value chain analysis/ VCA) berupaya memahami bagaimana suatu bisnis menciptakan nilai bagi pelanggan dengan memeriksa kontribusi dari aktivitas-aktivitas yang berbeda dalam bisnis terhadap nilai tersebut (Yanivi,2008). Dalam industri modern yang berada dalam pasar global yang sangat kompetitif, aktivitas produksi bukan sekedar di pandang sebagai aktivitas penciptaan nilai, dimana setiap aktivitas dalam proses produksi harus memberikan nilai tambah (value added). Pemahaman terhadap nilai tambah ini penting agar dalam setiap aktivitas produksi selalu menghindar dari pemborosan (waste). Menurut (Hayami) Nilai tambah adalah selisih antara nilai komoditi yang mendapat perlakuan pada tahap tertentu dikurangi dengan nilai korbanan yang digunakan selama proses berlangsung.Penelitian ini bertujuan (1) Mendeskipsikan rantai pasok dari komoditas karet di Kecamatan Tulung Selapan Kabupaten Ogan Komering Ilir. (2) Menghitung nilai tambah ekonomi dari setiap pelaku rantai pasok komoditas karet dan meningkatkan nilai tambah di Kecamatan Tulung Selapan Kabupaten Ogan Komering Ilir. Model/ metode yang digunakan dalam melakukan penelitian ini adalah Value Chain Analysis (VCA) dan Hayami.Hasil Penelitian menunjukan dalam (1) model VCA dengan sistem informasi produk mengalir dari hulu ke hilir atau (upsteram) to (downstream) dimana lump dari pohon karet berubah menjadi karet siap jual di tingkat petani dan berubah menjadi karet remah di tingkatan pabrik sedangkan informasi keuangan mengalir dari hilir kehulu atau (downstream) to (upstrem) dengan sistem pembayaran tunai atau langsung sedangkan informasi pelaku karet mengalir dari hulu ke hilir ataupun sebaliknya. (2) model hayami dapat di ketahui besaran pendapatan dari setiap pelaku yang terlibat dimana pelaku pertama yaitu petani mendapatakan nilai tambah sebesar Rp.1.1149/Kg dengan Rasio 0,81% di tingkat pengepul kecil nilai tambah Rp1.497/Kg dengan Rasio 0,18% ditingkat pengepul besar dengan nilai tambah Rp.1.480/Kg dengan Rasio 0,15% dan yang terakhir adalah pabrik dengan nilai tambah sebesar Rp.1.506/Kg dengan Rasio 0,11% Kata Kunci : Value Chain Analysis (VCA), Hayami, Supply Chain Management (SCM)
Item Type: | Thesis (Diploma) |
---|---|
Subjects: | H Social Sciences > HB Economic Theory H Social Sciences > HD Industries. Land use. Labor |
Depositing User: | Unnamed user with email [email protected] |
Date Deposited: | 09 Mar 2022 03:03 |
Last Modified: | 09 Mar 2022 03:03 |
URI: | http://eprint.ulbi.ac.id/id/eprint/223 |
Actions (login required)
View Item |