ANALISIS PENGENDALIAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU INGOT (STUDI KASUS PT. TOYOTA MOTOR MANUFACTURING INDONESIA)(TA.16.20.24.03)

Sibarani, Jonathan Fernando and Suntoro,, Suntoro and Adriant,, Irayanti (2024) ANALISIS PENGENDALIAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU INGOT (STUDI KASUS PT. TOYOTA MOTOR MANUFACTURING INDONESIA)(TA.16.20.24.03). Masters thesis, Universitas Logistik Dan Bisnis Internasional.

Full text not available from this repository.

Abstract

ANALISIS PENGENDALIAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU INGOT (STUDI KASUS PT. TOYOTA MOTOR MANUFACTURING INDONESIA) Jonathan Fernando Sibarani Program Studi S-1 Manajemen Logistik, Fakultas Logistik, Teknologi dan Bisnis, Universitas Logistik dan Bisnis Internasional ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk menentukan peramalan produksi optimal pada PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia yang berlokasi di Kawasan international industrial city karawang barat. PT TMMIN bergerak pada proses pembuatan mobil dari pembuatan suku cadang sampai dengan perakitan. Dalam prosesnya beberapa kali terjadi ketidak cocokan dari peramalan permintaan produksi yang sudah direncanakan dengan aktual produksi yang ada, yang mengakibatkan kerugian pada pihak perusahaan dimana produksi yang terhambat akibat dari ketidakadaan part yang dibutuhkan. Dilakukan perhitungan peramalan dengan membandingkan metode moving average, weight moving average, exponensial smoothing, dan linear trend model untuk menetukan metode peramalan yang akan digunakan. Hasil perbandingan menghasilkan bahwa linear trend model menghasilkan nilai error yang paling kecil yang membuat metode peramalan linear trend model yang dipilih. Hasil perhitungan peramalan menggunakank metode linear trend model menghasilkan perkiraan produksi untuk jangka waktu 1 tahun kedepan sebanyak 258.859 unit. Selanjutnya dilakukan perhitungan untuk mengetahui berapa total biaya yang akan dikeluarkan Perusahaan menggunak metode EOQ. Dari hasil perhitungan menunjukan hasil bahwa safety stock yang diperlukan adalah 5259 Unit, lalu reorder point ada pada saat stock sebanyak 8247 unit, lalu jumlah unit pembelian kembali pada setiap pembelian ada sebanyak 4318 unit, dan jumlah pemesanan akan dilakukan sebanyak 60 kali dalam setahun. Total biaya yang dikeluarkan untuk setahun bila menggunakan metode EOQ adalah sebanyak Rp.215.857.874 dibandingkan bila menggunakan metode pemesanan eksisting dari Perusahaan dengan peramalan permintaan yang baru adalah sebesar Rp.458.950.000 dengan selisih sebesar Rp.243.092.126 lebih sedikit jika menggunakan metode EOQ. Kata Kunci : Persediaan, Peramalan, Linear Trend Model, Eqonomic Order Quantity, Safety Stock, Reorder Point. ix ANALYSIS OF RAW MATERIAL INGOT INVENTORY CONTROL (CASE STUDY OF PT. TOYOTA MOTOR MANUFACTURING INDONESIA) Jonathan Fernando Sibarani Logistics Management Department, Faculty of Logistics, Technology and Business, Universitas Logistik dan Bisnis Internasional ABSTRACT This research aims to determine optimal production forecasting at PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia, located in the International Industrial City area in West Karawang. PT TMMIN is involved in the process of manufacturing cars, from the production of components to assembly. Throughout the process, there have been discrepancies between the planned production demand forecasts and actual production, resulting in losses for the company due to production delays caused by the unavailability of required parts. Forecasting calculations were conducted by comparing the moving average, weighted moving average, exponential smoothing, and linear trend model methods to determine the forecasting method to be used.The comparison results indicate that the linear trend model produces the smallest error values, making it the chosen forecasting method. The forecasting calculations using the linear trend model estimate a production of 258,859 units for the next year. Subsequently, calculations were performed to determine the total cost using the Economic Order Quantity (EOQ) method.The calculation results show that the required safety stock is 5,259 units, the reorder point occurs when the stock reaches 8,247 units, the quantity of units for each reorder is 4,318 units, and the number of orders will be 60 times per year. The total cost for the year using the EOQ method is Rp.215,857,874, compared to using the existing ordering method from the company with the new demand forecast, which is Rp.458,950,000, with a difference of Rp.243,092,126 less when using the EOQ Keywords: Inventory, Forecasting, Linear Trend Model, Economic Order Quantity, Safety Stock, Reorder Point.

Item Type: Thesis (Masters)
Subjects: H Social Sciences > HD Industries. Land use. Labor > HD61 Risk Management
Depositing User: Unnamed user with email [email protected]
Date Deposited: 17 Jul 2024 04:15
Last Modified: 17 Jul 2024 04:15
URI: http://eprint.ulbi.ac.id/id/eprint/2304

Actions (login required)

View Item View Item