ANALISIS PENYEBAB MATERIAL DEAD STOCK MENGGUNAKAN METODE FAILURE MODE EFFECT ANALYSIS (FMEA) DAN FAULT TREE ANALYSIS (FTA) DI GUDANG PT AEROFOOD ACS UNIT CGK (TA.9.24.051)

JIHAN LATHIFA ALFI, - (2024) ANALISIS PENYEBAB MATERIAL DEAD STOCK MENGGUNAKAN METODE FAILURE MODE EFFECT ANALYSIS (FMEA) DAN FAULT TREE ANALYSIS (FTA) DI GUDANG PT AEROFOOD ACS UNIT CGK (TA.9.24.051). Diploma thesis, Universitas Logistik dan Bisnis Internasional.

Full text not available from this repository.
Official URL: https://eprints.ulbi.ac.id

Abstract

ABSTRAK ANALISIS PENYEBAB MATERIAL DEAD STOCK MENGGUNAKAN METODE FAILURE MODE EFFECT ANALYSIS (FMEA) DAN FAULT TREE ANALYSIS (FTA) DI GUDANG PT AEROFOOD ACS UNIT CGK JIHAN LATIFAH ALFI 6204089 PT Aerofood ACS merupakan perusahaan yang bergerak di bidang inflight catering. Permasalahan yang terjadi pada PT Aerofood ACS adalah tertumpuknya material dead stock yang ada di gudang. Dalam satu bulan terdapat 6.790 material dead stock . Sehingga dibutuhkan Solusi untuk meminimalisir kesalahan tersebut. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor yang menyebabkan terjadinya dead stock pada PT Aerofood ACS Indonesia. Penulis menggunakan metode FMEA (Failure Mode and Effect Analysis) dan FTA (Fault Tree Analysis). metode FMEA (Failure Mode and Effect Analysis) digunakan untuk mengidentifikasi penyebab dan dampak dari masalah yang terjadi. Sehingga didapat mode kegagalan yang akan dilanjutkan di FTA untuk menentukan faktor penyebab dengan dicari akar permasalahannya dan diberi usulan perbaikan. Berdasarkan hasil analisis menggunakan FMEA , terdapat 3 jenis mode kegagalan yang menjadi dengan nilai RPN paling tinggi yaitu overstock dengan nilai RPN 237, kesalahan peramalan permintaan dengan nilaio RPN 213 dan produk expored dengan nilai RPN 138 .Kemudian dianalisa menggunakan metode FTA dan menghasilkan yang dikelompokkan berdasarkan top level event, intermediate event dan basic event. Overstock sebagai top level event, Tidak adanya pergerakan dari material digudang yang tersisa sebagai Intermediate event dan perubahan permintaan secara mendadak sebagai besic event. Mode kegagalan kedua yaitu kesalaha peramalan permintaan sebagai top level event, data historical tidak tepat sebagau intermediate event dan tidak menggunakan data real time sebagai besic event. Mode kegagalan yang ketiga yaitu produk kadaluarsa (top level event), kurangnya pengawasan produk (Intermediate event), kelalaian staff warehouse (besic event). Dengan usulan perbaikan yang didapat dari pendekatan 5W+1H. Kata kunci : Dead stock, Failure Mode and Effect Analysis, Fault Tree Analysis

Item Type: Thesis (Diploma)
Subjects: H Social Sciences > HD Industries. Land use. Labor
H Social Sciences > HE Transportation and Communications
Divisions: Sekolah Vokasi > Logistik Bisnis D4
Depositing User: Unnamed user with email [email protected]
Date Deposited: 11 Dec 2024 03:36
Last Modified: 11 Dec 2024 03:36
URI: http://eprints.ulbi.ac.id/id/eprint/2946

Actions (login required)

View Item View Item