NASUTION, MIFTAHUL FALAH (2025) ANALISA PENERAPAN KEBIJAKAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU TEPUNG TAPIOKA DI PD CIPAGANTI MANDIRI BANDUNG DENGAN METODE ECONOMIC ORDER QUANTITY (EOQ) (TA.15.25.044). Sarjana thesis, Universitas Logistik & Bisnis Internasional.
Full text not available from this repository.Abstract
Penelitian ini dimaksudkan untuk mengkaji pengelolaan persediaan bahan baku tepung tapioka yang dilakukan oleh PD. Cipaganti Mandiri. Hal ini disebabkan oleh metode yang masih mengandalkan pengalaman serta kurangnya perhitungan yang khusus, yang menyebabkan jumlah bahan baku yang dibeli melebihi volume produksi yang sebenarnya dan menimbulkan biaya penyimpanan yang tidak efisien serta terjadinya pemborosan. Dari isu yang ada, penulis berminat untuk mengadakan penelitian dengan mengusulkan metode Economic Order Quantity sebagai jawaban untuk menetapkan kebijakan persdiaan yang paling efisien untuk persediaan dan pemesanan kembali bahan baku tepung tapioka, sehingga dapat mengurangi biaya persediaan yang dikeluarkan oleh PD. Cipaganti Mandiri yang selanjutnya akan dianalisis dengan metode perhitungan yang sudah ada hingga saat ini dalam upaya pengelolaan persediaan bahan baku yang lebih ekonomis. Kebutuhan bahan baku yang dihitung adalah untuk memesan jumlah yang paling efisien. Dengan metode Ekisting, jumlahnya adalah 975 kg atau setara dengan 39 karung, sementara dengan metode EOQ adalah 1.185 kg atau 48 karung. Jumlah pemesanan dalam satu tahun menggunakan metode Ekisting tercatat sebanyak 60 kali, sedangkan metode EOQ mencatat frekuensi pemesanan sebanyak 38 kali dalam setahun. Untuk jumlah persediaan cadangan, metode Ekisting menghasilkan 225 kg atau 9 karung per periode, yang totals dalam setahun menjadi 13.505 kg atau 540 karung. Sebaliknya, menggunakan metode EOQ, cadangan mencapai 264 kg atau 11 karung per periode, dan total tahunannya adalah 10.032 kg atau 402 karung. Mengenai pemesanan kembali, dengan metode Ekisting, jumlahnya sebanyak 975 kg atau 39 karung, sedangkan untuk metode EOQ, pemesanan kembali ditetapkan pada 1.104 kg atau 41 karung. Interval pemesanan dengan metode Ekisting adalah setiap 6 hari, sedangkan untuk metode EOQ adalah setiap 10 hari. Kemudian, jika dianalisis berdasarkan total biaya persediaan Inventory Cost (TIC) dalam periode satu tahun, biaya perhitungan yang ada di perusahaan adalah Rp. 560.915.000. Namun, jika memanfaatkan metode Economic Order Quantity (EOQ), total biaya yang dikeluarkan menjadi Rp. 448.248.500, yang mana jumlah ini lebih rendah jika dibandingkan dengan metode yang digunakan oleh PD. Cipaganti Mandiri. Dengan demikian, perusahaan dapat menghemat biaya sebesar Rp. 112.666.500,- per tahun. Kata Kunci : Pengelolaan Persediaan, Metode Economic Order Quantity EOQ.
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Subjects: | H Social Sciences > HD Industries. Land use. Labor > HD28 Management. Industrial Management |
Divisions: | Fakultas Logistik, Teknologi dan Bisnis > Manajemen Logistik S1 |
Depositing User: | PKL TIGA TIGA |
Date Deposited: | 26 Sep 2025 04:23 |
Last Modified: | 26 Sep 2025 04:23 |
URI: | http://eprints.ulbi.ac.id/id/eprint/3531 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |