Yoke Ambarita, Bernando and Syafrianita, Syafrianita and Syafrianita, Syafrianita (2018) Analisis Faktor Dan Penyebab Masalah Ketidakakuratan Stok Di Warehouse PT.Puninar jaya (STUDI KASUS: project Electrolux) ( KP.13.15.18.50). [Experiment]
Text
BAB III.pdf Download (96kB) |
Abstract
KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan Dari hasil pengolahan data dan analisis yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan bahwa : 1) a. Untuk tingkat keakuratan stok gudang dilihat dari kriteria Not Accurate Line (Line (+) dan Line (-)) yaitu untuk Racking memiliki tingkat akurat 64,77% dari total line yang terpakai dan Not Accurate Line sebesar 35,23% dari total line yang terpakai. b. Untuk tingkat keakuratan stok gudang dilihat dari kriteria Not Accurate Line (Line (+) dan Line (-)) yaitu untuk Bulky memiliki tingkat keakuratan 26,06% dari total line yang terpakai dan Not Accurate Line sebesar 73,94% dari total line yang terpakai. c. Untuk tingkat keakuratan stok gudang dilihat dari kriteria alokasi pemakaian Racking maka persentase line WMS = Fisik sebesar 49,42% dari jumlah keseluruhan line dan persentase line WMS ≠ Fisik sebesar 50,58% dari jumlah keseluruhan line. d. Penyebab Not Accurate Line pada Racking sebagian besar disebabkan oleh Line (-) yang memiliki persentase sebesar 69,80% sementara untuk Line (+) memiliki persentase sebesar 30,20%. e. Penyebab Not Accurate Line pada Bulky sebagian besar disebabkan oleh Line (-) yang memiliki persentase sebesar 57,38% sementara untuk Line (+) memiliki persentase sebesar 42,62%. f. Penyebab alokasi pemakaian Racking WMS ≠ Fisik pada Racking sebagian besar disebabkan oleh Data Not Record yang memiliki persentase sebesar 45,28% kemudian Empty Space memiliki persentase sebesar 44,40% dan Wrong Data memiliki persentase sebesar 10,33%. g. Tingkat keakuratan stok gudang pada Racking, Bulky, dan alokasi pemakaian line pada Racking masih jauh dibawah standar seharusnya yaitu sekitar 95%. VI-2 2). Penyebab dari ketidakakuratan stok gudang dengan menggunakan Cause-Effect Diagram berdasarkan kriteria berikut ini : a. Man : a. Admin Inventory salah menginput lokasi putaway barang. b. Picker salah meletakkan lokasi barang di line racking. c. Tidak teliti menghitung barang saat stock opname. b. Material : a. Ukuran barang yang terlalu kecil sehingga terlewat saat penghitungan stock opname. b. Kekurangan form transfer location saat putaway barang sehingga data barang tidak ter-record. c. Alat ukur yang tidak akurat sehingga menyebabkan kesalahan penghitungan. c. Machine : a. Kurangnya alat seperti Reach Forklift yang dapat menjangkau line racking yang tinggi. b. Sistem WMS down saat input data sehingga terjadi kesalahan yang menyebabkan ketidakcocokan barang di gudang dengan WMS. d. Method : a. Teknik menghitung yang masih manual sehingga memakan waktu lama. b. Kurangnya pengarahan tentang prosedur stock opname. e. Environment : a. Kondisi pencahayaan yang kurang untuk racking paling bawah. 6.2 Saran Adapun saran yang dapat diberikan dalam laporan kerja praktik ini yaitu, Perusahaan dapat mulai menerapkan konsep penggunaan Diagram Pareto untuk mengetahui faktor masalah mana yang harus diprioritaskan untuk diperbaiki terlebih dahulu sehingga penyebab lain dapat dihilangkan apabila penyebab utama telah diperbaiki. Kemudian setelah mengetahui faktor masalah maka digunakanlah Cause-Effect Diagram untuk mengetahui penyebab dari masing-masing faktor yang menjadi masalah yang menyebabkan keakuratan stok tidak sesuai standar sehingga di masa yang akan datang dapat meminimalkan faktor VI-3 masalah ini saat dilakukan Stock Opname di masa yang akan datang dan dapat meningkatkan keakuratan stok gudang agar sesuai standar.
Item Type: | Experiment |
---|---|
Subjects: | H Social Sciences > HE Transportation and Communications |
Depositing User: | Unnamed user with email [email protected] |
Date Deposited: | 09 Jun 2022 06:28 |
Last Modified: | 09 Jun 2022 06:28 |
URI: | http://eprint.ulbi.ac.id/id/eprint/876 |
Actions (login required)
View Item |